Jumat, 14 Juni 2019

Coba Bedakan Pilihan Bahasa yang Digunakan, Lihat Intinya saja ya

*foto hanya ilustrasi

Hari ini gua mau cerita, beda dari biasanya, gua pakai kata-kata simpel, humble dan ringan yang enak didengar anak muda. Sory-sory kate kalo ada bahasa yang tidak berkenan. Kali ini gua juga nggak pake aturan bahasa sebagaimana biasanya, karena sekali lagi ini adalah cerita atau lebih dibahasakan sebagai curhatan. 

Oke, tanpa banyak b*cot yang nggak guna (hehe, korban Mobile Legend) gua mau bercerita. Akhir-akhir ini gua gedek sama yang namanya Bocil. Tau kan kalian siapa itu Bocil, yah kalau disebutkan panjang Bocil itu singkatan dari bocah cilik.

What the problem with that?
No, tidak ada masalah dengan Bocil sodara. Hanya akhir-akhir ini sedikit diplesetkan kepada sesuatu yang bermakna jelek. Yah, memang sih, tidak semua kesalahan mereka. Perkembangan teknologi yang pesat tapi yah gitu, pengawasannya kurang, akibatnya muncul salah satu istilah Bocil tadi. Akibat tindakan para bocah cilik yang sekarang ini kondisinya cukup miris. Miris dalam arti banyak hal-hal yang dilakukan berlebihan, nggak guna, mbantah ortu nya, sekolah males, lupa waktu kalo main, sering berkata kotor. Pokok nya Anj*ng dah. 

Gua Cuma mau ngingatin, mau jadi apa lho Bocil dimasa depan nanti kalo tindakan lho sejak kecil kayak gini?


DENGAN


Teman, hari ini saya ingin bercerita. Boleh ya…
Saya to the point saja, perasaan saya cukup gelisah melihat fenomena saat ini, khususnya dikalangan anak-anak. Bagaimanapun juga masa kecil (anak-anak) merupakan masa-masa penting yang perlu diperhatikan orang tua. Masa dimana karakter seseorang dibentuk dan akan berakibat dimasa depannya nanti.

Hari ini hati saya cukup miris melihat banyak anak-anak yang bertindak diluar kewajaran seharusnya anak. Ya, setidaknya sebagai ukuran adalah anak-anak di era 80-90 an. Memang namanya hal negatif itu selalu ada, namun tidak se vulgar sekarang ini.
Anak-anak sekarang sudah banyak yang keterlaluan, banyak yang tidak lagi menghormati orang tua, lupa waktu kalau bermain, bermalas-malasan, berbohong dan lain-lain. 
Memang semua tidak bisa disalahkan hanya kepada mereka saja, namun juga para orang tua dan orang dewasa haruslah menjadi contoh untuk mereka atau setidaknya lebih menjaga tindakan dan perbuatan ketika bersama atau bertemu dengan anak kecil.

Semoga dengan tindakan dan pengawasan yang baik, dimasa depan para anak dan generasi keturunan kita benar-benar menjadi pemimpin yang diharapkan.


sekian, enjoy ya guys...
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com