Kamis, 19 September 2024

TERPELESET

Satu sisi, manusia sebagai makhluk terbaik dan sempurna jika dibandingkan dengan makhluk tuhan yang lain. Di sisi yang lain, manusia sering disebutkan dengan makhluk yang lemah dan sering lupa. Kiranya inilah takdir yang diberikan Tuhan kepada manusia sehingga dirinya dapat seluas-luasnya mengelola potensi yang ada menjadi apapun yang diinginkan.

Karena memiliki suatu potensi maka manusia memiliki serangkaian kesempatan untuk menjadi pribadi terbaiknya. Merencanakan hidupnya dengan baik serta memprediksi setiap langkah yang dilakukan agar sedikit mungkin tidak terjadi kesalahan.

Namun demikian dalam menjalani kehidupan di dunia, manusia sering menemukan jalan terjal dan sulit yang memaksa dirinya untuk menyelesaikan kendala tersebut. Tak jarang dengan aral melintang tersebut, seseorang dengan tidak sengaja maupun tidak sadar “terpeleset” pada kondisi yang tidak diinginkan.

Kadang salah berbicara, kadang salah bertindak bahkan salah menentukan keputusan sehingga berakibat suatu keburukan bagi dirinya. Dilihat dari sini maka hampir semua manusia pernah melakukan sebuah kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. Sesuatu yang dilakukan sengaja tentu itu suatu yang tidak perlu diulang bahkan tidak perlu diikuti. Namun jika bertindak dengan tidak sengaja maka tentu akan menjadi hal yang berbeda.

Ada sebuah perumpamaan, seseorang yang diberi 10 buah pertanyaan. 9 pertanyaan dijawab dengan benar, namun ada 1 pertanyaan yang dijawab salah. Maka secara pemikiran umum kekinian, biasanya yang dilihat adalah 1 kesalahan yang dilakukan itu dan mengesampingkan 9 soal yang dijawab benar.

Hampir semua manusia pernah melakukan sebuah kesalahan. Dari kesalahan tersebut berdampak pada aktifitas sehari-hari. Ada yang bersabar dan mengevaluasi diri, sehingga dengan usaha yang dilakukan menjadikan langkah ke depan yang lebih baik. Sebagian orang tidak mampu terlepas dan segera meninggalkan kesalahan itu sehingga dalam kehidupannya selalu terbayang tentang apa yang dilakukan di masa lalu.

Kesalahan kepada Tuhan ditebus dengan Istighfar, dan memperbaiki diri. Kesalahan terhadap sesama diperlukan usaha untuk meminta maaf serta mengiringi dengan perbuatan kebaikan.

Jadi, orang yang baik adalah bukan orang yang tidak pernah melakukan kesalahan atau kekeliruan. Namun orang yang baik adalah bersegera ketika melakukan kesalahan segera introspeksi diri, memperbaiki, meminta maaf dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com