Senin, 07 November 2016

Sandal Tanpo Dibal


Ingin merasakan sesuatu yang luar biasa, nikmatilah hidupmu. Banyak orang merasa mengeluh dengan berbagai ujian hidup. Merasa dunia tidal adil dan melihat orang lain hidup berkecukupan. Benarkah begitu? 

"malam tidak akan disebut malam tanpa adanya siang, begitu juga sebaliknya". Kita membayangkan jika hidup serba berkecukupan secara terus menerus, kita akan merasakan kebosanan.

Secara tidak sengaja, say pernah menemukan sebuah buku yang bertuliskan, “Stars Can’t shine without darkness”, yang memiliki arti, bintang tidak akan bercahaya tanpa adanya kegelapan.

Setelah memahami maksud tersebut saya mencoba untuk selalu berfikir positif dalam setiap kejadian yang saya alami, dan Alhamdulillah bisa bertahan hidup hingga sekarang J

Saya mmeiliki sebuah pengalaman pribadi, pada saat kecil saya suka sekali menunggu ayah pulang dari hajatan. Tiada lain karena menunggu buah tangan yang dibawanya. Meski sudah sangat mengantuk, rasa itu ditahan sekuat tenaga. Ketika beliau datang saya sangat gembira sekali mendapatkan buah tangan yang dibawanya. Namun sekarang terasa lain, karena terlalu sering memakan roti yang dahulu dibawanya, rasanya tidak senikmat dulu, sudah biasa saja. 

Merasakan kehidupan dalam zona nyaman yang terus menerus membuat lemahnya berfikir, dan tumpulnya perasaan. Ibarat "sandal tanpo dibal" atau "alas kaki tanpa kotoran", bagaimana manusia dapat maju, melangkah tanpa perjuangan keras? 

Tersadar, masing-masing bagian memiliki fungsinya sendiri. Kita semakin memahami sesuatu karena kita ingin mengerti, kita melangkah dengan sebuah harapan dan keyakinan. Mengambil sikap dalam setiap kejadian, dan melangkah dengan sebuah strategi yang disusun secara baik. Nyata inilah pengalaman yang membimbingku.


source of picture: kaskus.co.id

Selasa, 10 Mei 2016

Data Lembaga Pers Mahasiswa Dewan Kota Madiun 2016

berikut ini data Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dewan Kota Madiun

LPM Al-Millah
PU : Joe (08573696096)
Jl. Pramuka No. 10 Siman, Ponorogo, Komplek BEM STAIN Ponorogo

LPM Sinergi
PU : Gilang (08525720062)
Jl. Budi Utomo No. 10 Ponorogo


LPM Sanubari
PU : Anam (08570614641)
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Madiun, Lantai 2 Kampus STAINU Madiun


LPM Al-Fath
PU : Nurhayati
Jl. Soekarno Hatta No. 70B Demangan, Madiun


LPM Edukasi
PU : Bagus (0857550999451)
Jl. Setia Budi No.85, Kec.Kartoharjo, Madiun


LPM Metamorfosis
PU : Frengky (085790370073)
Jl. Bathoro Katong No.32, Komplek INSURI Ponorogo


LPM Ibnu Rusyd
PU : Elsa (081946076068)
Jl. Raya Maospati – Ngawi No.13 Baluk Karangrejo Magetan

Senin, 09 Mei 2016

Generasi Penerus Bangsa


Selamat datang pembaharu.
Suka cita mewarnai masa berakhirnya SMA,
Melangkah menuju gerbang baru,
Membuka lembaran yang tersembunyi,
Senyum lepas pertanda rasa puas dan lega,
Sebuah titik akhir yang akan menjadi awal.

Saya berbahagia melihat para remaja tertawa,
Saling memandang dan mengungkapkan kebahagiaan,
Tiga tahun sudah “abu-abu putih” menemani,
Saya hanya punya satu pertanyaan,
“mau kau apakan seragam itu?”

Sekarang, tidak ada bangku dan kursi lagi,
Tak ada jadwal yang mewajibkan datang membawa buku,
Tak ada…





Entah ingin mengungkapkan rasa “miris” atau “mringis”
Melihat seragam yang begitu bagus dan rapi ternoda warna-warni pilok,
Memang sudah tidak pantaskah “dia”
Sudah saatnyakah dia dihanguskan?

Jahitan yang setiap helai tersimpan rasa cinta,
Cinta orang tua kepada anaknya
Kini terputus sudah



Cobalah sedikit memandang,
Beberapa orang diluar sana,
Jangankan untuk membaca buku,
Menutupi diri dari edinginan saja tidak mampu.

Jumat, 06 Mei 2016

Teka Teki Hati

Tak ada yang dapat mengikat air, begitupun juga hati. Mungkin kata hati masih memiliki berbagai makna. Dapat diartikan sebagai perasaan atau rasa, dapat pula disebut sebagai slah satu organ tubuh yang memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai sistem detoxifikasi.

Di sini saya hanya akan membahas tentang pengertian hati sebagai perasaan yang memiliki banyak hal misterius.

Sebuah kotak dengan puluhan gembok akan dapat menyimpan uang dengan aman, namun tidak dengan hati manusia. Dalam berbagai waktu maupun keadaan hati dapat berubah sewaktu-waktu, tidak terduga dan merasa sendiri. Hati sebagai fungsi untuk merasakan sangat berpengaruh dalam emosi seseorang. Ketika sedang marah, perasaan seolah tidak terkendali dan ingin melampiaskan sesuatu, begitu juga ketika bahagia, hati angan merasa luas, dan lapang.

Dalam kesendirian gelap malam seseorang akan merasakan sepi, mendengar lagu yang bahagia akan pula merasa nyaman. Entah, bagian apa yang bekerja disini, semua menjadi misteri yang menarik untuk terus dibahas.

Senin, 18 April 2016

Sejuta Nikmat dari Alam

"Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman".
penggalan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Koes Plus berjudul "Kolam Susu"
sebuah lagu yang menggambarkan betapa suburnya bumi Indonesia. Bersyukur dapat menikmati hasil alami yang tumbuh tanpa jerih payah, tanpa menanam, tanpa merawat.
tanah masih memberikan berjuta nikmat yang tersembunyi untuk dipergunakan sebaiknya untuk kepentingan manusia.


Minggu, 10 April 2016

Apa yang Kamu Inginkan?

 
sourceofpicture: www.kompasiana.com

Apa yang kamu inginkan nak?
Aku ingin uang
Lantas, uang itu untuk apa?
Aku ingin membeli rumah, mobil, perhiasan dan masih banyak lagi
Lalu, semua itu untuk apa?
Untuk kebahagiaanku
Apa itu kebahagiaan?
Segala hal yang menyenangkan
Maksudmu, menyenangkan hawa nafsu?
Mungkin
Tahukah kamu Nak, bahwa hawa nafsu tidak ada habisnya?
Mungkin
Apakah kamu merasa puas untuk waktu yang lama?
Kepuasanku semakin hari bertambah meningkat. Hari ini punya motor 1, besok harus lebih, lusa harus punya mobil dan seterusnya
Jadi, hafsu tidak ada batasnya?
Bisa jadi
Lantas, kenapa kamu menuruti hawa nafsu?
Karena aku suka kesenangan
Bagaimana dengan kebahagiaan?
Aku juga suka hal itu
Apakah kebahagiaan ada batasnya?
Saya rasa kebahagiaan tergantung masing-masing orang
Jadi, tingkatan bahagia itu berbeda masing-masing orang?
Ya
Kamu percaya manusia itu makhluk sosial?
Ya
Apa yang kamu lakukan untuk orang lain yang kurang mampu?
Aku memberi sedikit uang dengan uang sudah cukupkah?
Saya rasa sudah
Begitu juga kebahagiaan mereka?
Tentunya mereka sendiri yang lebih tahu

(renungan yang bersambung)

Senin, 29 Februari 2016

Logika Robot

source of picture: jaketbirus.blogspot.com

Manusia menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam menyikapi suatu hal ataupun memutuskan sesuatu. Manusia memilih sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan meninggalkan sesuatu yang merugikan. Manusia juga memiliki perasaan untuk membuat pertimbangan dalam memutuskan.

Terkadang senyum kecil melihat hal yang lucu, kadang senyum pahit melihat sesuatu yang mengecewakan. Berbicara tentang robot, memang tidak akan lepas dari yang namanya mesin. Mesin-mesin yang terangkai apik dalm sebuah kerangka menjadikan robot sebuah alat yang sempurna untuk digunakan dalam berbagai hal.

Bagaimana robot bekerja? Robot bekerja dengan sebuah perintah dan kode-kode unik. Mungkin ahli elektronika lebih tahu, tetapi tidak ada salahnya kan meraba-raba. Robot bekerja pada sistematika tertentu. Dari satu titik "konsep" menuju konsep selanjutnya.

Para pengguna robot atau alat elektronika memiliki petunjuk tertentu dalam menjalankannya, ketika salah maka akan terjadi eror. Terkadang logika robot ini juga terbawa penggunanya. Pada saat tertentu bisa saja tepat, namun pada saat yang lain bisa saja salah. Contohnya ketika ada ungkapan "menolong orang lain itu baik". Jika dipahami dengan logika robot maka menolong orang selain dirinya itu baik, jadi tidak membutuhkan pertimbangan apakah kita mampu atau tidak, apakah hal baik atau tidak, yang penting menolong.

Jika diterapkan lebih jauh maka banyak dijumpai pada para pemikir. Penggunaan logika robot sering digunakan untuk "mengelabuhi" hukum.

Seperti permasalahan beberapa waktu yang lalu, dan mungkin sampai sekarang masih banyak terjadi. Pelanggaran hukum terjadi jika salah satu pihak merasa dirugikan. Namun jika sama-sama untung apakah juga termasuk pelanggaran hukum. Seperti para PSK yang bekerja untuk mendapatkan uang banyak.

Ini hanya gambaran saja tentang pentingnya memahami bahwa berfikir itu seperti dua sisi mata uang, dapat menyelamatkan juga dapat menghancurkan.

Kamis, 04 Februari 2016

Beban Moral dan Tantangan Pers Mahasiswa

source of picture: persma.org


Satu langkah baru menyambut kegelisahan ilmiah adalah penyematan “gelar” mahasiswa. Setelah sekian panjang waktu digunakan untuk berjibaku dengan bangku belajar. Masa ini adalah waktu yang berbeda. Apa yang disebut dengan istilah “mahasiswa” memberikan makna mendalam tentang kemampuan olah fikir, skill dan ketrampilan dalam bersinggungan dengan dunia.

Sebuah sosok yang didengungkan sebagai pengawal perubahan, penyeimbang zaman, serta tugas melaksanakan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat) menjadikan perannya begitu penting.

Melihat kondisi dunia global saat ini kiranya perlu merefleksikan kembali tentang peran mahasiswa yang sudah dilakukan dan sejauh mana berkontribusi dalam kemauan bangsa. Mengkaji kembali hal-hal yang belum tercapai dengan semangat perbaikan.
Marilah kita kerucutkan, salah satu bagian dari mahasiswa yang memiliki peran penting ikut andil dalam perubahan. Bagian tersebut dinamakan “pers mahasiswa”.

Merenung sejenak, merefleksikan diri dengan berbagai hal yang telah terjadi, pers mahasiswa telah mengalami serangkaian alur sejarah yang panjang. Semula perjuangan muncul dari dorongan nurani yang kuat dalam merespon gejolak kepentingan. Sebuah perkumpulan yang terakomodir dalm cita-cita perjuangan yang sama menyatu dalam sebuah visi tunggal. Ikatan batin yang kuat inilah kiranya yang membuka jalan munculnya pers alternatif (pers mahasiswa).

Permasalahan mengakar yang selama ini masih membayangi Persma sendiri adalah tentang profesionalitas dan independensi.
Profesionalitas yang diartikan dengan kemampuan perusahaan Persma dalam mengolah dan mengelola rangkaian proses penerbitan secara terstruktur dengan mengacu pada undang-undang pers serta kontinuitas dalam penerbitan. Bukan merupakan yang mustahil, namun masih memerlukan waktu. Tak jarang pula, selain ke-ajek-an dalam penerbitan Perusahaan Persma terkendala oleh biaya dalam penerbitannya.

Independensi adalah sebuah hal yang menjadi ciri Persma yang sangat penting untuk diperjuangkan. Independensi berkaitan dengan penguasaan penuh terhadap manajemen perusahaan Persma. Tidak ada intervensi dan kepentingan yang mengutungkan sebagian pihak, Persma loyal dalam pemberitan sesuai fakta yang terjadi sebenarnya.

Di sisi lain, tantangan di luar Persma juga harus disikapi dengan serius. Salah satunya adalah kondisi mahasiswa saat ini yang memiliki mindset berfikir dan pola perilaku praktis. Banyak mahasiswa kuliah di lembaga pendidikan tinggi yang hanya sekedar mencari ijazah, minimnya semangat berorganisasi, kekritisan yang semakin tumpul adalah beberapa contoh didalamnya.

Bagaimana solusi dari permasalahan tersebut?
Yaitu dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang mumpuni dapat menjadikan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) stabil. Permasalah-permasalahan tentang pendanaan, internal maupun eksternal dari LPM akan dicarikan solusi terbaik. Tidak ada lagi kata saling menyalahkan maupun “tidak mampu”.

Semoga dengan momen tahun baru 2016 serta Dies Natalis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Semarang menjadi awal dari gerakan perubahan ini.
Salam Pers Mahasiswa!




Rabu, 20 Januari 2016

Perbedaan Manusia dan Hewan

Sering menjadi perbincangan, apa sih perbedaan manusia dan hewan?

Ada sebuah jawaban, beda manusia dan hewan adalah pada panca indera. Manusia memiliki panca indera yang lengkap. Namun jika dilihat ternyata hewan lebih kuat panca inderanya daripada manusia. Ada "anjing pelacak" tetapi tidak ada "manusia pelacak". Inilah salah satu kelebihan hewan pada indera penciuman.

Jawaban lain menyebutkan bahwa perbedaannya terdapat pada insting atau perasa. Manusia memiliki perasaan yang kuat. Diputusin pacar sedih, melihat bencana alam empati dan seterusnya. Ternyata hewan juga memiliki perasa.

Jika induk ayam melihat anaknya diganggu makhluk lain maka dia akan marah kepada yang mengganggunya. Malah hewan lebih memilih kelebihan. Di a tahu kapan saat yang tepat bagi anaknya untuk mandiri. Jika waktu itu tiba maka induk ayam tidak segan-segan untuk memisahkan, memarahi anaknya ketika mengikuti induknya mencari makan.

Lalu, apa yang sebenarnya membedakan keduanya? Oke, sama-sama diketahui keduanya memiliki otak untuk berfikir. Namun apa yang membedakan? Manusia memiliki akal yang dinamis dan hewan memiliki akal yang statis. Apa buktinya?

Manusia dapat mengembangkan cara memperoleh makanan, yang semula memetik kemudian manusi berfikir jikalau terus menerus mengambil bukankah akan habis. Kemudian manusia mulai menanam tumbuh-tumbuhan.

Akal hewan terbatas pada memperoleh makanan dan tidak terfikir untuk menyimpannya.

Sebuah ungkapan yang menarik yang membedakan otak manusia dengan otak hewan. "manusia dapat membuat kebun binatang, sedangkan binatang tidak bisa membuat kebun manusia."

Sumber: avivazantha.heck.in
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com