“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah
melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua
dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya
telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23]
Mengapa dalam Islam kedudukan orang tua memiliki tempat yang sangat tinggi,
bahkan setelah perintah menyembah Allah dan larangan menyekutukannya manusia
diperintahkan untuk berbakti kepada Bapak Ibunya?
Mengapa pula kedudukan Ibu memiliki tempat yang lebih tinggi dibanding
Ayah?
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya,
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya
dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.
Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]
Saya tidak akan banyak berbicara tentang dalil-dalil maupun hadits-hadits yang berbicara tentang berbakti kepada orang tua, di sini saya lebih akan mengemumkakan alasan logis mengapa kita harus berbakti dan sejauh mana kita dapat berbakti kepada orang tua.
Saya tidak akan banyak berbicara tentang dalil-dalil maupun hadits-hadits yang berbicara tentang berbakti kepada orang tua, di sini saya lebih akan mengemumkakan alasan logis mengapa kita harus berbakti dan sejauh mana kita dapat berbakti kepada orang tua.
Alasan pertama adalah orang tua yang mengandung, mengasuh dan membesarkan
kita. Ada logika gokil yang dilontarkan oleh sebagian orang,
“Kalau memang orang tua tidak mau mengurusku mengapa dia mau mengandung dan
melahirkanku, salahnya sendiri mau membesarkanku”
Jikalau kamu berkata demikian bolehkah saya menjawab,
“orang tuamu mengandung dan membesarkanmu memiliki keinginan yang besar,
berharap kelak kamu menjadi orang besar dan berguna, jika orang tuamu tahu
bahwa pada masa depan kamu akan menjadi orang yang durhaka mungkin saja sebelum
lahir kamu akan dibuang atau setidak-tidaknya pada masa kecil kamu dibiarkan
mati, mudah saja orang tua mencari alasan ketika ditanya tetangga, misalkan kamu
keselek air liur atau jatuh dari tempat tidur”
Alasan kedua adalah sebuah logika sejauh mana kita dapat mengimbangi kasih
sayang orang tua, dapatkah kamu menghitung misalkan saja semua yang diberikan
orang tuamu dihitung dengan uang. Saya sulit membayangkan berapa uang yang tiap
hari dikeluarkan orang tua untuk kehidupanmu.
Alasan ketiga, saya kesulitan mencari orang-orang yang berbakti kepada
orang tua secara tulus atau setidaknya ada satu hal yang cukup baik dan bagus
yang dibanggakan jika ditanya apa yang telah kamu lakukan untuk membalas budi
orang tuamu.
“bayangkan bro...
Kamu dilahirkan, dirawat sejak kecil, diobatkan ketika sakit, dibelikan
mainan ketika kamu menangis, disekolahkan dengan susah payah, dikuliahkan, dan
setelah lulus kamu cari kerja. Apa yang kamu lakukan setelah itu? Kebanyakan setelah
bekerja mereka langsung menikah, what the hell? Lalu kapan kamu mau berbuat
baik kepada orang tuamu sedangkan kamu sudah sibuk ngurusi anak orang?
ah sudahlah
source of picture : https://media.ihram.asia/