Bejan dan Bejo bertemu kembali.
Di perempatan jalan dekat sawah mereka saling menyapa. Mereka menepikan motor butut ke marka jalan dan mengambil sepotong daun pisang untuk dijadikan alas mengobrol.
"Ada yang lain nih Jo yang ingin saya tanyakan", tutur Bejan.
"Apa itu".
"Apa itu yang dinamakan Iman, hidayah, logika, ijtihad dan bagaimana hubungan mereka"
"Oke sebentar, pertanyaanmu cukup banyak saya belum bisa menjawabnya semua sekarang, setelah ini masih mau nyari rumput buat ternak saya. Saya beri gambaran umumnya, Iman itu adalah sebuah keyakinan tentang kebenaran. Orang yang beriman akan berusaha berbuat sesuai dengan pedoman kitab suci yang diyakini. Iman itu didapatkan dari berbagai proses kehidupan, ada yang melalui pengalaman pribadi, membaca ayat-ayat suci dan ternyata sesuai dengan fakta ilmiah, doktrin kuat dari keluarga dan lingkungan serta bisa juga dari usaha maksimal pencarian Tuhan.
Iman itu dapat bertambah dan berkurang disebabkan oleh proses kehidupan. Terkadang seseorang menemui kesulitan hidup, kemudahan, pembelajaran dari kejadian yang terjadi serta motivasi dan ceramah.
Hidayah itu bahasa yang lebih sederhananya disebut kemantapan hati menuju kebaikan. Kebanyakan yang kita lihat hidayah didapatkan melalui pengalaman hidup yang pahit serta perjuangan yang sulit sehingga pada suatu titik seseorang mengalami jalan keluar yang menimbulkan perasaan bersyukur serta tekat untuk menjadi lebih baik.
Akal itu berfungsi memproses data yang diterima dengan menguraikan data tersebut dengan ukuran-ukuran panca indera dan logika sebab akibat. Akal tidak bisa menerima hal-hal diluar rasional dan immateri.
Disinilah ada sebagian pertentangan antara akal dan hati (keyakinan). Sebagian ayat kitab suci menjelaskan tentang hal yang bersifat materi (dapat dilogika), sebagian yang lain menjelaskan tentang hal yang bersifat immateri semisal adanya jin.
Pertentangan tersebutlah yang menjadikan sebagian orang semakin yakin dengan sebuah agama dan sebagian yang lain semakin menjauhi agama. Begitu Jan penjelasan secara singkat".
Sambil 'ngowoh' Bejan tersadar,
"Owalah begitu. Ya sedikit ada gambaran saya"
"Oke kalau begitu tak ke sawah dulu"
"Oke"
source of picture : Anak Telkom
0 comments :
Posting Komentar