(Nama, tokoh dan tempat adalah fiksi yang terinspirasi oleh Anime Jepang berjudul Tokyo Revengers)
Ilustrasi debat |
Desa Tokyo sedang ada ‘gawe’. Satu bulan lagi akan ada pemilihan kepala desa, pemberkasalan dan lain-lain telah selesai. Terdapat dua LSM yang lolos seleksi administrasi dan mengajukan calonnya masing-masing untuk maju sebagai kepala desa. LSM Touman mencalonkan Mikey sebagai calon Kades, sedangkan LSM Valhalla mencalonkan Hanma sebagai calon Kades.
Masing-masing duduk di podium untuk menggelar debat terbuka. Keduanya menyampaikan visi, misi dan harapan ke depan desa Tokyo akan dibawa kemana. Dengan menggebu-gebu kedua belah pihak berdebat dan berdiskusi. Warga desa yang hadir seolah terbius dengan program-program yang dicanangkan oleh kedua calon kades tersebut. Masyarakat terbagi dua kubu, kubu Mikey dan kubu Hanma, sampai-sampai terbawa pada aktifitas keseharian.
Bahkan jika seorang warga akan membeli sembako ke toko terdekat namun beda calon kades yang dipilih maka dia akan belanja ke toko yang lebih jauh yang memiliki pilihan yang sama. Begitu juga dengan aktifitas-aktifitas lain, sungguh sangat terasa ada jarak yang kuat.
Ada satu rahasia yang tidak diketahui oleh masyarakat yang sedang ‘berseteru’ tersebut. Hal yang mencengangkan adalah LSM Touman dan LSM Valhalla telah bersepakat bahwa siapapun calon kades yang terpilih itu tetap akan mengusung visi yang sama, karena kedua LSM tersebut sebenarnya dimiliki oleh satu partai saja.
Sungguh malang nasib masyarakat desa tersebut, seolah saling mmperjuangkan keinginan dan harapan, tidak disangka mereka adalah korban permainan politik.
Tentu, dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang terjadi dipermukaan belum tentu yang sebenarnya, jadi kritis, cermat, sabar dan tidak gegabah adalah beberapa kunci untuk melihat sesuatu yang lebih nyata dan jelas kebenarannya.
0 comments :
Posting Komentar