Senin, 29 Juni 2015

Tips Jurnalisme: Memberi Ruh pada Berita


Informasi dan gagasan seringkali beku dan tanpa jiwa. Itu sebabnya
menjadi tugas seorang penulis untuk mencairkan, mengemas, dan
menyajikan informasi secara menarik. Tulisan menarik adalah yang
berjiwa, sajian penuh vitalitas (hidup) serta elok sehingga mampu
menggaet dan memelihara minat pembaca untuk menyerap seluruh informasi
yang disampaikan.

APA ITU RUH CERITA?

MANUSIA
Setiap fotografer tahu bahwa gambar yang tidak menyertakan unsur
kehidupan seperti manusia hanya akan berakhir nasibnya di keranjang
sampah.

Begitu pula dengan tulisan. Pembaca suka membaca tentang manusia
lainnya. Mereka kurang berminat pada isu dan gagasan. Mereka lebih
terpukau pada pribadi-pribadi. Jika kita bisa menampilkan sebuah wajah
pada kisah rumit yang jarang diikuti pembaca, pembaca akan terpikat
membacanya dan sekaligus memperoleh informasi.

TEMPAT
Pembaca menyukai sense of place. Kita bisa membuat tulisan lebih hidup
jika kita bisa menyusupkan sense of place yang kuat. Misalnya: seperti
apa lokasi tempat terjadinya pembunuhan itu, bagaimana suasana di
balik panggung pertunjukan?


INDERA
Kita harus berupaya untuk menyentuh indera pembaca. Membuat mereka
melihat cerita dalam detil visual yang kuat. Dan dalam konteks yang
tepat, juga membuat mereka mendengar, meraba, merasakan, membaui dan
mengalami.

IRAMA
Tulisan yang monoton bisa dibantu dengan perubahan irama di dalam
naskah. Anekdot, kutipan, sebuah dialog pendek atau sebuah deskripsi
dapat mengubah irama agar pembaca bisa terikat sepanjang cerita dan
membuat tulisan itu lebih hidup.

WARNA DAN MOOD
Kamera televisi dapat menampilkan pemandangan yang sesungguhnya, dalam
warna dan detil. Penulis tidak dapat menyajikan pemandangan dengan
mudah, sehingga mereka harus berusaha keras untuk melukis dalam
pikiran pembaca.

Warna meliputi: citarasa, suara, bau, sentuhan dan rasa. Dan tentu
saja sesuatu yang dapat dilihat: gerakan usapan, detil pakaian, rupa,
perasaan. Warna bukan hanya sekedar kata sifat tetapi merupakan
totalitas dari sebuah pemandangan.

Dengan menggambarkan warna, berarti Anda juga menceritakan tentang
suasana (mood). Bahagia? Penuh emosi dan ketegangan? Sering hal
semacam ini memberikan ketajaman perasaan terhadap cerita ketimbang
bagian lain yang Anda tulis.

ANEKDOT
Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat sepanjang satu hingga
lima alenia: ''cerita dalam cerita''. Anekdot umumnya menggunakan
seluruh teknik dasar penulisan fiksi (narasi, karakterisasi, dialog,
suasana) untuk mengajak pembaca melihat cerita secara langsung seperti
mereka berada di tempat kejadian.

Anekdot sering dipandang sebagai ''permata'' dalam cerita. Penulis
yang piawai akan menaburkan permata itu di seluruh bagian cerita,
bukan mengonggokkannya di satu tempat.

HUMOR
Humor adalah bentuk ekspresi yang paling personal. Berilah pembaca
sebuah senyuman, dan mereka akan menjadi sahabat Anda sepanjang hari.
Dan buatlah mereka menanti tulisan Anda esok harinya. Tapi hati-hati
dengan humor yang tak bercita-rasa.


PANJANG-PENDEK
Makin pendek cerita makin baik. Kisah akan lebih hidup jika awalnya
berdekatan dengan akhir (klimaks), sedekat mungkin. Alenia dan kalimat
perlu bervariasi dalam panjang. Letakkan kalimat dan alenia pendek
pada titik kejelasan terpekat atau tekanan terbesar.

KUTIPAN
Kutipan dalam tulisan berita memberikan otoritas. Siapa yang
mengatakannya? Seberapa dekat keterlibatannya dengan sesuatu peristiwa
dan masalah? Apakah kata-katanya patut didengar? Kutipan juga
memberikan vitalitas karena membiarkan pembaca mendengar suara lain
selain penuturan si penulis.

DIALOG
Perangkat ini jarang digunakan dalam koran atau majalah berita. Tapi,
bisa menjadi wahana yang efektif untuk menghidupkan cerita. Dalam
meliput sebuah sidang pengadilan, misalnya, atau mendiskusikan
permainan dengan para atlet olahraga tertentu, kita bisa menghidupkan
cerita dengan membiarkan pembaca mendengarkan para partisipan
berbicara satu sama lain.

SUDUT PANDANG
Kita bisa membuat sebuah cerita biasa menjadi hidup dengan mengubah
sudut pandang. Cobalah untuk melihat inflasi misalnya, dari sudut
pandang seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari harus mengatur
anggaran keluarga.

IDENTIFIKASI
Sebuah tulisan akan lebih hidup jika pembaca merasa dilibatkan dalam
cerita dan membuat mereka mengerti mengapa sebuah masalah bermanfaat
untuk mereka ketahui. Secara insidental, pembaca paling mudah
mengidentifikasikan diri jika cerita ditulis dalam bentuk orang ketiga
-- cara kebanyakan fiksi ditulis.

BERTUTUR
Tulisan yang hidup memiliki irama dan nada berbincang yang baik.
Memiliki suara. Kita bisa menghidupkan cerita yang membosankan dengan
menulis sesuatu seperti kita sedang membicarakan sesuatu kepada
seorang pembaca, dengan bahasa dan ungkapan keseharian yang kita pakai
untuk berbicara.


Oleh: "Farid Gaban" faridgaban@yahoo.com

0 comments :

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com